Sabtu, 15 Oktober 2011

MASTER PLAN DAN PENGEMBANGAN SIMRS


-->
Buku ini memberikan gambaran jelas tentang seluk beluk perancangan dan pengembangan sistem informasi manajemen di rumah sakit, mulai dari kebutuhan sistem yang harus dipenuhi, perancangan database, bisnis proses bagian-bagian di rumah sakit , sistem keamanan sampai dengan evaluasi terhadap keberlangsungan kinerja sistem informasi manajemen rumah sakit.
Dalam buku ini juga dibahas tentang integrasi dari sistem yang berada di luar SIMRS dan berhubungan dengan sistem di Rumah sakit dan dikemas secara unik dengan menggabungkan pengetahuan dari sisi teknologi informasi dan manajemen rumah sakit.
Penulis buku ini, Suryo Nugroho Markus akrab disapa Yoyok – merupakan seorang praktisi rekam medis dan informasi kesehatan di rumah sakit. Pengalamannya menjadi perawat kesehatan (1994 – 1998) dan perekam medis (2001 – sekarang ) menjadikan penguasaan ilmu manajemen rumah sakit semakin terasah.
Menyelesaikan pendidikan Perawat Kesehatan di Sekolah Perawat Kesehatan Panti Rapih Yogyakarta (1994), Akademi Perekam dan Informatika Kesehatan Lintang Nuswantoro Semarang (2001) dan Ilmu Manajemen di STIE IEU Yogyakarta (2003), kini alumnus Program Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta peminatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES) ini aktif di organisasi Profesional perekam medis dan Informasi Kesehatan ( DPD PORMIKI DIY ) dan menjadi staff pengajar di beberapa universitas yang terkait dengan rekam medis dan sistem informasi kesehatan.
Keterlibatan dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen di rumah sakit membuat penulis berusaha mencurahkan pengetahuan dan pengalaman yang didapat untuk dapat disebarluaskan kepada yang membutuhkan.
Penulis : Suryo Nugroho Markus, MPH
Penerbit : Poltekes Permata Indonesia, 2011
ISBN : 978-602-9914-320

Harga : Rp 110.000,-

WISUDA POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA 2011

SAMBUTAN DIREKTUR

POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA

YOGYAKARTA, TAHUN 2011

Assalamu’alaikum Wr.wb.

Yang terhormat:

  • Bapak Koordinator Kopertis Wilayah V Propinsi DIY
  • Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DI. Yogyakarta
  • Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
  • Ketua IBI Propinsi DIY
  • Ketua PORMIKI Propinsi DIY
  • Ketua PAFI Propinsi DIY
  • Pimpinan PTN dan PTS di Wilayah Yogyakarta
  • Ketua dan jajaran Yayasan Keluarga Sejahtera
  • Civitas Akademik Politeknik Kesehatan Permata Indonesia
  • Para Wisudawan wisudawati yang berbahagia
  • Para undangan serta seluruh hadirin yang mulia serta keluarga yang berbahagia.

Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah dan Inayahnya serta memberikan kesehatan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam acara wisuda perdana Poltekkes Permata Indonesia Yogyakarta. Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan terlebih dahulu saya atas nama pribadi atau pun atas nama lembaga mengucapkan terimakasih kepada para hadirin sekalian yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri undangan kami pada pagi hari ini.

Bapak ibu para hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya beserta seluruh civitas akademik Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati pendidikan tinggi Diploma Tiga Program Studi Kebidanan, Farmasi dan Rekam Medis & Informasi Kesehatan yang telah menyelesaikan studi di Poltekkes Permata Indonesia Yogyakarta. Secara khusus saya berpesan agar wisudawan wisudawati tidak hanya mampu menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga harus peka terhadap kebutuhan masyarakat dan mampu menjadi pelaku perubahan sosial yang berguna bagi masyarakat, selain itu saya menginginkan lulusan Poltekkes Permata Indonesia memiliki karakter yang khas sebagai alumni Poltekkes Permata Indonesia, antara lain harus mempunyai kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan bentuk - bentuk kecerdasan lain yang akan membawa anda kearah kesuksesan, mampu berkembang dalam aspek profesional sehingga alumni Poltekkes Permata Indonesia memiliki kualitas yang diperlukan untuk menjawab tantangan dimasa yang akan datang, serta mampu mengambil peran sebagai pemimpin di tengah masyarakat dimanapun anda berada.

Hadirin, wisudawan dan wisudawati yang berbahagia;

Pada kesempatan ini ijinkan saya dan seluruh civitas akademik POLTEKKES Permata Indonesia mengucapkan terimakasih kepada: Ketua dan pengurus Yayasan Keluarga Sejahtera, Koordinator Kopertis Wilayah V Propinsi DIY, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Organisasi Profesi IBI, PAFI dan PORMIKI Propinsi DIY, Para mitra kerja, baik RS, BPS, APOTIK serta semua pihak yang tidak mungkin dapat kami sebutkan satu demi satu, atas segala bimbingan, bantuan dan kerjasamanya baik yang telah terjalin selama ini. Kedepan, tentu kita berharap kerjasama ini dapat terus kita tingkatkan. Ucapan terimakasih ini juga tak lupa saya sampaikan kepada mahasiswa – mahasiswa yang berprestasi secara langsung dan tak langsung yang mana turut mengharumkan nama POLTEKKES Permata Indonesia. Prestasi – prestasi tersebut, tentu akan kita jadikan pemicu mahasiswa agar lebih maju dan berprestasi lagi. Sekali lagi dalam kesempatan yang berbahagia ini, ijinkanlah saya mengucapkan selamat berbahagia atas wisuda anda semua, teriring doa semoga anda sukses didalam menempuh kehidupan dimasa yang akan datang.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua....amin

Terimakasih,

Billaahit taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum Wr.wb.

Yogyakarta, 29 September 2011

Direktur POLTEKKES Permata Indonesia

Ery Rustiyanto, SKM

Senin, 04 Juli 2011

MANAJEMEN FILING DOKUMEN REKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATAN



Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, setiap institusi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta harus dapat mengelola dan menyimpan dokumen rekam medis dari hasil transaksi yang sudah diberikan kepada pasien guna kepentingan intern dan ekstern. Dengan berubahnya paradigma baru tentang Rekam Medis & Informasi Kesehatan menjadi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK), serta berubahnya sistem penyimpanan dokumen rekam medis dari sistem konfensional atau manual ke sistem penyimpanan dengan sistem elektronik, maka setiap tenaga rekam medis harus dapat mengetahui dan memahami tentang sistem manajemen filing dokumen rekam medis di semua pelayanan kesehatan. Dalam buku ini membahas tentang ruang lingkup rekam medis, sistem penyimpanan dokumen rekam medis, bentuk penyimpanan dokumen rekam medis, perlengkapan penyimpanan, ruang penyimpanan, sistem retensi, penyusutan dan pemusnahan dokumen rekam medis dan manajemen dokumen rekam medis elektronik.
HARGA Rp.100.000,-

Jumat, 24 Juni 2011

Om Iwan


Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 49 tahun) adalah seorang penyanyi beraliran balada dan country yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang, serta kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun demikian, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara

Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.

Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara. Beberapa konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror. Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.

Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.



Keluarga

Iwan lahir dari Lies (ibu) dan mempunyai ayah Haryoso almarhum (kolonel Anumerta). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.

Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.

Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis. Iwan Fals juga lebih banyak membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.

Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugrahi seorang anak lelaki yang diberi nama Rayya Rambu Robbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.

Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggot yang dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.

Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rossana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier.

KETIKA Galang lahir pada 1 Januari 1982 si bapak, yang perasaannya campur-aduk karena pertama kali merasakan diri jadi ayah-merasa harus bertanggung jawab, merasa mencintai, heran, bahagia, bangga punya keturunan dan sebagainya-menciptakan lagu berjudul Galang Rambu Anarki. Lagunya cukup terkenal dan masuk album Opini (1982).

Galang tumbuh jadi anak cerdas. Endi Aras sering main tembak-tembakan dengan Galang. Muhamad Ma'mun punya karakter rekaan yang sering diceritakannya pada Galang. Namanya "Gringgrong"-seorang jagoan "kayak Tarzan" yang bisa mengalahkan harimau, naik kuda, dan mengalahkan musuh. Tiap kali Ma'mun datang menginap, cerita Gringgong ditagih Galang. Di Condet hanya ada dua kamar, "Kalau saya nginep, Galang tidur sama bapaknya," kata Ma'mun.

Ketika beranjak remaja, Ma'mun melihat Galang badannya bagus, berbentuk. Galang bukan tipe anak hura-hura. Kalau minta uang paling buat bayar taksi pergi ke sekolah. "Untuk beli-beli dia nggak punya uang," kata Iwan. Galang juga besar tekadnya. Suatu saat Galang, yang belum bisa menyetir mobil dan tak punya surat izin mengemudi, ingin bisa mengendarai mobil. Solusinya? Galang mengendarai mobil sekaligus dari Jakarta ke Pulau Bali!

Tapi kekerasan Galang suatu hari membuat Iwan angkat tangan. Dia datang ke Ma'mun, "Mas gimana nih, Galang nggak mau sekolah lagi?" "Terus maunya apa?" "Embuh, main musik atau buka bengkel."

Galang memutuskan keluar dari SMP Pembangunan Jaya di Bintaro, yang terletak dekat rumah dan termasuk salah satu sekolah mahal di Jakarta. Iwan sering pindah rumah dan waktu itu tinggal di Bintaro. Hingga Leuwinanggung ia sudah pindah rumah 12 kali. Usia Galang 14 tahun dan sedang memproduksi rekamannya yang pertama bersama kelompok Bunga. Iwan tak bisa berbuat banyak dan membiarkan Galang putus sekolah.

Galang pernah juga kabur meninggalkan rumah. Dalam pelarian, menurut Iwan, Galang melihat poster dan foto papanya di mana-mana. "Dia merasa diawasi," kata Iwan. Galang merasa tak bisa lari dan kembali ke rumah. Suatu saat Iwan curiga. Iwan bertanya, "Lang, lu pakai ya?" "Mau apa tahu, Pa?" kata Galang, ditirukan Iwan.

Iwan menganggap dirinya sudah insyaf. Kok Galang yang memakai? Iwan merasa Galang meniru papanya. Mula-mula rokok lalu obat. Endi Aras mengatakan Iwan agak teledor kalau menyimpan ganja atau merokok.

Galang menerangkan dia hanya mencoba. Rasanya pusing serta teler. "Ya udah, kalau sudah tahu ya udah," kata Iwan. Kebetulan Galang punya pacar, seorang cewek gaul bernama Inne Febrianti, yang juga keberatan Galang memakai obat-obatan. Inne mendorong Galang tak memakai obat-obatan. "Dia bukan pemakai. Dia sangat cinta pada keluarganya. Kontrol diri sangat kuat," kata Iwan.


Kamis malam 24 April 1997 sekitar pukul 11:00 malam Galang pulang ke rumah, setelah latihan main band. Dia makan lalu pamit pada papanya mau tidur. Mamanya lagi tak enak badan. Iwan masih mendengar Galang telepon-teleponan. Subuh sekitar 4:30 Kelly Bayu Saputra, sepupu Galang yang tinggal di sana, mau mengambil sisir di kamar Galang. Kelly memanggil Galang tapi tak bangun. Kelly mendekati Galang dan menggoyang-goyangkan badannya. Lemas. Kelly kaget. Dia mengetuk kamar Yos. Yos bangun dan menemukan Galang badannya dingin. "Saya turun ke bawah, panggil Iwan," kata Yos.

Keluarga heboh. Iwan terpukul sekali. Pagi itu saudara-saudaranya datang. Mereka menghubungi semua kerabat dan teman. Leo Listianto, adik Iwan, menelepon Ma'mun di Karawaci. "Saya masih tidur, antara percaya, tidak percaya," kata Ma'mun. Sepuluh menit kemudian, Ma'mun ditelepon Dyah Retno Wulan, adiknya Leo, biasa dipanggil Lala, juga memberitahu Galang meninggal. "Saya bengong," kata Ma'mun. Dia segera menuju Bintaro.


Fidiana menerima telepon dari Ari Ayunir. Fidiana membangunkan Iwang Noorsaid, suaminya, "Wang, ini ada berita duka ... Galang meninggal." Mereka agak tak percaya karena beberapa hari sebelumnya pasangan ini bertamu ke Bintaro dan melihat Galang mondar-mandir. Mereka mencoba telepon ke Bintaro tapi nada sibuk. Mereka menelepon Herri Buchaeri, Endi Aras, dan beberapa rekan lain sebelum naik mobil ke Bintaro.

Endi Aras mengatakan, "Pagi-pagi aku dapat kabar. Iwang Noorsaid yang telepon." Endi sampai di Bintaro sekitar pukul 5:30. "Aku ikut memandikan (jasad Galang)," kata Endi. Ketika Iwan memandikan jasad anaknya, dia berujar berkali-kali, "Galang, kamu sudah selesai, Papa yang belum ... Lang, kamu sudah selesai, Papa yang belum ....." Kalimat itu diucapkan Iwan berkali-kali. Ma'mun dirangkul Iwan. "Jagain Mas, jagain anak-anak Mas," kata Iwan, seakan-akan hendak mengatakan ia sendiri kurang menjaga anaknya dengan baik.

"Yos histeris, menangis ketika saya peluk. 'Aduh, anak saya sudah meninggal mendahului saya,'" kata Fidiana. Iwan tak banyak bicara, menunduk, menangis, dan hanya bilang "terima kasih" kepada tamu-tamu. "Kepada kita dia nggak ngomong sama sekali," kata Fidiana.

Galang dimakamkan di mana? Ada usul pemakaman Tanah Kusir dekat Bintaro. Iwan emosional, ingin memakamkan Galang di rumahnya. Bagaimana aturannya? Iwan pun memutuskan menelepon kyai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dari Nahdlatul Ulama. Saat itu Gus Dur belum jadi presiden Indonesia. Iwan menganggap Gus Dur "guru mengaji" yang terbuka, tempat orang bertanya. Gus Dur mengerti hukum Islam maupun hukum pemerintahan.

Gus Dur dalam telepon menjelaskan dalam aturan Islam diperbolehkan memakamkan jenazah di rumah. Pemakaman bergantung wasiat almarhum atau keinginan keluarga. Tapi di Jakarta tak bisa memakamkan orang di rumah sendiri karena keterbatasan lahan. "Di Jakarta nggak boleh ... kalau Bogor boleh."

Kata "Bogor" itu mengingatkan Iwan pada Leuwinanggung. Keluarga pun memutuskan Galang dimakamkan di Leuwinanggung.

Menurut Harun Zakaria, seorang tetangga Iwan di Leuwinanggung, yang juga menjaga kebun Iwan, dia dihubungi Lies Suudiyah, ibunda Iwan. "Bu Lies datang ke sini. Dia bilang, 'Cucunda meninggal. Tolong di sini kuburannya," kata Harun.

Jenazah disemayamkan dulu di masjid Bintaro. Sekitar 2.000 jamaah salat Jumat di masjid itu ikut menyembahyangkan Galang. Banyak seniman, tetangga, kenalan Iwan, dan Yos datang menyampaikan duka. Setiawan Djody, W.S. Rendra, Ayu Ayunir, Jalu, Totok Tewel, Jockie Suryoprayogo, juga tampak di sana. Spekulasi wartawan maupun pengunjung memunculkan gosip bahwa dada Galang kelihatan biru. Galang digosipkan overdosis. Ini merambat ke mana-mana karena tubuh Galang kurus ceking.

Orang sebenarnya tak tahu persis penyebab kematian Galang karena tak ada otopsi terhadap jenazahnya. Kawan-kawan Iwan memilih diam. Mereka merasa tak nyaman mengecek spekulasi overdosis kepada orangtua yang berduka. Kresnowati pernah diberitahu Yos bahwa penyebab kematian Galang penyakit asma. Fidiana mengatakan beberapa hari sebelum kematian, Yos mengatakan Galang lagi sakit-sakitan. Iwan mengatakan pada saya, fisik Galang "agak lemah" dan "Galang lemah di pencernaan."



Pendidikan

* SMPN 5 Bandung
* SMAK BPK Bandung
* STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
* Institut Kesenian Jakarta (IKJ)


Diskografi


Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.

Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara live. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album "50:50" yang beredar di tahun 2007.



Album

* In Collaboration with (2003)
* Canda Dalam Nada (1979)
* Canda Dalam Ronda (1979)
* Perjalanan (1979)
* 3 Bulan (1980)
* Sarjana Muda (1981)
* Opini (1982)
* Sumbang (1983)
* Barang Antik (1984)
* Sugali (1984)
* KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) (1985)
* Sore Tugu Pancoran (1985)
* Aku Sayang Kamu (1986)
* Ethiopia (1986)
* Lancar (1987)
* Wakil Rakyat (1988)
* 1910 (1988)
* Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu (1988)
* Mata Dewa (1989)
* Swami I (1989)
* Kantata Takwa (1990)
* Cikal (1991)
* Swami II (1991)
* Belum Ada Judul (1992)
* Hijau (1992)
* Dalbo (1993)
* Anak Wayang (1994)
* Orang Gila (1994)
* Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996)
* Kantata Samsara (1998)
* Best Of The Best (2000)
* Suara Hati (2002)
* In Collaboration with (2003)
* Manusia Setengah Dewa (2004)
* Iwan Fals in Love (2005)
* 50:50 (2007)
* Untukmu Terkasih (2009) - mini album
* Keseimbangan - Iwan Fals (2010)


Singel

* Serenade (bersama Ritta Rubby) (1984)
* Kemesraan (bersama artis Musica) (1988)
* Percayalah Kasih (bersama Jockie Surjoprajogo dan Vina Panduwinata)
* Terminal (bersama Franky S.) (1994)
* Mata Hati (bersama Ian Antono) (1995)
* Orang Pinggiran (bersama Franky S.) (1995)
* Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica)
* Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica) (1996)
* Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
* Selancar (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
* Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006)
* Marilah Kemari (Tribute to Titiek Puspa) (2006)
* Aku Milikmu (Original Soundtrack Lovers / Kekasih) (2008)


Single Hits yang dibawakan penyanyi lain

* Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
* Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
* Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988)
* Damai Yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988)
* Orang Dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988)
* Pak Tua (dibawakan oleh grup band Elpamas) (1991)
* Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994)
* Nyanyian laut ( dibawakan Nicky Astria )
* Menangis (dibawakan oleh Franky S.)
* Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis Musica)


Album kompilasi

* Tragedi
* Banjo & Harmonika
* Celoteh-celoteh
* Celoteh-celoteh 2
* Country
* Tembang Cinta (1990)
* Akustik
* Akustik Ke-2 (1997)
* Salam Reformasi (1998)
* Salam Reformasi 2 (1999)
* Prihatin (2000)


Film

* Damai Kami Sepanjang Hari (1985)
* Kantata Takwa (film) (1990)
* Kekasih (2008) - cameo


Lagu yang tidak beredar

* Demokrasi Nasi (1978)
* Semar Mendem (1978)
* Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978)
* Mbak Tini (1978)
* Siti Sang Bidadari (1978)
* Kisah Sapi Malam (1978)
* Mince Makelar (1978)
* Luka Lama (1984)
* Anissa (1986)
* Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986)
* Oh Indonesia (1992)
* Imelda Mardun (1992)
* Maumere (1993)
* Joned (1993)
* Mesin Mesin Pembunuh (1994)
* Suara Dari Jalanan (1996)
* Demokrasi Otoriter (1996)
* Pemandangan (1996)
* Jambore Wisata (1996)
* Aku Tak Punya Apa-Apa (1997)
* Cerita Lama Tiananmen (1998)
* Serdadu dan Kutil (1998)
* 15 Juta (1998)
* Mencari Kata Kata (1998)
* Malam Sunyi (1999)
* Sketsa Setan Yang Bisu (2000)
* Indonesiaku (2001)
* Kemarau (2003)
* Lagu Sedih (2003)
* Kembali Ke Masa Lalu (2003)
* Harapan Tak Boleh Mati (2004)
* Saat Minggu Masih Pagi (2004)
* Repot Nasi / Sami Mawon (2005)
* Hari Raya Bumi (2007)
* Hari Raya Bumi (2007)
* Berita Cuaca (2008)
* Paman Zam
* Kapal Bau Pesing
* Makna Hidup Ini
* Selamat Tinggal Ramadhan
* Nyatakan Saja
* Berputar Putar
* Air dan Batu
* Lagu Pegangan
* Semut Api dan Cacing Kecil
* Kata-Kata
* Pukul Dua Malam
* Penjara
* Belatung
* Nyanyian Sopir
* Bunga Kayu di Beranda
* Aku Bergelora
* Suara Dari Jalanan


Penghargaan

  1. Juara harapan Lomba Musik Humor (1979).
  2. Juara I Festival Musik Country (1980).
  3. Gold record, lagu Oemar Bakri, PT. Musica Studio's.
  4. Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT. Musica Studio's.
  5. Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
  6. Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
  7. The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
  8. Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
  9. Penyanyi solo terbaik Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia - 1999.
  10. Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999.
  11. Penyanyi solo terbaik Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
  12. Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
  13. Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT. Musica Studio's - Juni 2002.
  14. 6th AMI Sharp Award, album terbaik Country/Balada.
  15. 6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
  16. Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
  17. Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan diatas 150.000 unit, PT. Musica Studio's - Juni 2003.
  18. Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan diatas 450.000 unit, PT. Musica Studio's - November 2003.
  19. 7th AMI Award 2003, Legend Awards.
  20. 7th AMI Award 2003, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik.
  21. Penghargaan MTV Indonesia 2003, Most Favourite Male.
  22. SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
  23. SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
  24. Anugrah Planet Muzik 2004.
  25. Generasi Biang Extra Joss - 2004.
  26. 8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik.
  27. SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
  28. With The Compliment Of Metro TV.
  29. Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT. Gudang Garam Indonesia.
  30. Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Iwan_Fals

Jumat, 20 Mei 2011

Rapat Koordinasi DPP PORMIKI


LAPORAN KEGIATAN

RAPAT KOORDINASI DAN PEMBENTUKAN ASOSIASI APIKES Se – INDONESIA

JUM’AT (13 MEI 2011)

Di awali dengan regristrasi ulang dan dilaksanakannya acara pembukaan acara oleh ketua umum DPP PORMIKI ( ibu Elise Garmelia, SKM ), dan dilanjutkan oleh ibu Gemala Hatta MRA.M.Kes tentang materi Pandangan Pendidikan Manajemen Informasi Kesehatan di masa depan. Dalam materi ini saya merasa tertarik dengan paradigma lama menjadi paradigma baru dimana nantinya rekam medis sudah tidak bersifat tradisional ( Ruang UKRM, bentuk fisik RM, agregat tampilan, form desain, kerahasiaan, pelepasan informasi) akan tetapi rekam medis akan berbasis informasi, data (item, permodelan,administrasi, audit), elektronik, tehnik statistik, teknik pendalaman data, logikal data, pendalaman dan penunjang aplikasi, sekuritas, audit, program pengawasan, nilai resiko, analisis, pencegahan, ukur pengawasan.

Selain itu kita dituntut arus memikirkan kurikulum baru yang meliputi :

Pendidikan MIK utk puskesmas

Praktek dokter keluarga

Praktek dokter pribadi (partikelir)

Rumah sakit (umum, swasta)

Rumah sakit menahun (jiwa, paru, keterapian fisik)

Rumah sakit hewan

Fasilitas yang berkembang (lansia/geriatrik)

Pada session selanjutnya sesuai jadwal dilanjutkan oleh Dr. Erkadius, MSc tentang Tinjauan kurikulum HIA / HIT Profesi di Amerika Serikat. Kemudian dilanjutkan diskusi yang di pimpin oleh ibu Elise Garmelia, SKM.

Sabtu, 14 Mei 2011

Jam 8.00 pagi – 15.00 penyusunan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang dipimpin oleh Ka.Bidlitbangkes DPP PORMIKI ( Hosizah SKM. MKM).

Sosialisasi MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia) oleh ibu Siswati dalam pertemuan kali ini di jelaskan tentang pelaksanaan regristrasi dan uji kompetensi yang akan di laksanakan oleh MTKI dan MTKP dengan tujuan untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi.

Sedangkan MTKP itu sendiri yaitu lembaga yang melaksanakan uji kompetensi di daerah dalam rangka proses regristrasi sesuai dengan Permenkes 161 (pasal 21)

Jam 16.30

Ssosialisasi Uji kompetensi dan penutup yang di pimpin oleh ketua umum DPP PORMIKI. Pada intinya untuk uji kompetensi nantinya semua mahasiswa rekam medis dan informasi kesehatan baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja di institusi pelayanan kesehatan akan / wajib melaksanakan uji kompetensi yang akan dilaksanakan setahun sekali pada bulan Mei dan November. Setiap mahasiswa atau tenaga rekam medis yang sudah melaksanakan uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat atau semacam SIK (Surat Ijin Kerja) untuk masa 5 tahun ke depan, dan jika masa 5 tahun sudah habis, maka setiap petugas rekam medis harus melakukan uji kompetensi lagi.

Jam 19.00

Konsep pembentukan AIPRMIK

Pembentukan Asosiasi Institusi Pendidikan Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan. Dari 16 perguruan tinggi yang hadir pada hari itu 10 perguruan tinggi berpendapat untuk kedepannya perguruan tinggi RMIK akan mengarah ke jenjang S1 dan sebanyak 4 perguruan tinggi masih memilih D IV, dan 2 perguruan tinggi memilih antara D IV dan S1. setelah itu pembentukan ketua dan wakil ketua AIPRMIK (Institusi Pendidikan Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan). Sesuai pemilihan dan kesepakatan dipilihlah :

1. Ketua : Hosizah SKM, MKM

2. Wakil Ketua : dr. Rano Indradi Sudra, M.Kes

Sekretaris : Angkasah, SE, MM

Bendahara : Lily Wijaya AMd. PerKes, SKM. MM

Demikian laporan kegiatan rapat koordinasi dan pembentukan asosiasi APIKES se-Indonesia, yang dilaksanakan di hotel Santika Premier semarang pada tanggal 13-15 Mei 2011. semoga dapat bermanfaat untuk kita semua...amin.

Yogyakarta, 20 Mei 2011


Ery Rustiyanto, SKM

Kamis, 19 Mei 2011

Keamanan Medical Records Elektronik

Sepertinya pemerintahan Obama mendorong tetap merencanakan untuk meningkatkan penggunaan catatan medis elektronik, dua laporan internal yang dirilis Selasa oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengungkapkan "kekhawatiran signifikan" tentang celah keamanan di sistem.

Kantor Inspektur Jenderal ditemukan "kurangnya kontrol umum [teknologi informasi] keamanan selama audit sebelumnya di kontraktor Medicare, Medicaid Lembaga negara, dan rumah sakit."

Penyelidikan diaudit keamanan komputer di tujuh rumah sakit besar di negara bagian yang berbeda, dan menemukan 151 kerentanan utama, termasuk koneksi nirkabel tidak terenkripsi, password mudah, dan bahkan ditempel-atas kunci pintu di ruang yang digunakan untuk penyimpanan data. Auditor diklasifikasikan 124 dari celana adalah "dampak tinggi" - mengakibatkan kerugian mahal, cedera atau kematian. Menurut laporan itu, "orang luar atau karyawan di beberapa rumah sakit bisa diakses, dan pada salah satu dari tujuh rumah sakit melakukan akses, sistem dan data pribadi penerima manfaat '."

Rumah sakit tidak diidentifikasi untuk alasan keamanan, tetapi terletak di California, Georgia, Illinois, Massachusetts, Missouri, New York dan Texas.

Deven McGraw, direktur proyek privasi kesehatan di Pusat Demokrasi dan Teknologi, mengatakan kepada Deskripsi laporan tersebut adalah "Panggilan untuk membangunkan untuk industri perawatan kesehatan," menambahkan itu "bersinar perhatian pada kebutuhan untuk menyalakan api di bawah baik regulator dan industri perawatan kesehatan bahwa ini adalah masalah serius. "

Kesehatan catatan berisi informasi pribadi penting - nama seseorang, tanggal lahir, alamat dan nomor jaminan sosial. Semua itu dapat digunakan untuk membangun sebuah identitas palsu, atau menagih biaya penipuan Medicare. catatan kesehatan juga berisi rincian tentang perawatan medis, dan beberapa khawatir bahwa informasi - khususnya perawatan kesehatan mental - dapat digunakan terhadap mereka dalam karir mereka. Dan dalam kasus selebriti, risiko informasi bisa dijual untuk tabloid, seperti yang terjadi dengan Britney Spears dan Farah Fawcett di UCLA's Medical Center di 2008.

Memperbaiki celah keamanan terutama jatuh pada Kantor Koordinator Nasional di HHS, yang menetapkan standar, dan Kantor untuk Hak Sipil, dibebankan dengan menjaga privasi dan keamanan catatan medis. McGraw kata salah satu kuncinya adalah mengupdate memperbaiki ketentuan keamanan di hukum * HIPAA yang belum terus berpacu dengan teknologi.

Secara teori, catatan medis elektronik akan merampingkan perawatan medis pasien dengan mengurangi kertas kerja, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan hasil.

Presiden Barack Obama telah memperjuangkan teknologi informasi kesehatan, dan menetapkan tujuan untuk setiap warga Amerika untuk memiliki rekam medis yang aman elektronik pada tahun 2014. Itu adalah bagian dari "gelombang pertama" pemerintahannya reformasi kesehatan di Amerika dan Reinvestasi Pemulihan UU, disahkan oleh Kongres pada bulan Februari 2009. profesional perawatan Awal tahun ini, kesehatan yang efektif menggunakan catatan elektronik dapat setiap menerima hingga $ 44.000 selama lima tahun melalui Medicare atau sampai dengan $ 63.750 lebih dari enam tahun melalui Medicaid.

Dan, dimulai pada tahun 2015, fasilitas yang tidak memiliki sistem sepenuhnya di tempat akan dikenakan sanksi dengan pembayaran yang lebih rendah dari Medicare dan Medicaid.

Dalam sebuah kolom Agustus di Kaiser Health News, Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Sekretaris Kathleen Sebelius menulis bahwa saatnya telah tiba untuk transisi berarti bagi catatan medis elektronik:

"Hari ini, di hampir setiap sektor lain selain kesehatan, pertukaran informasi elektronik adalah cara kita melakukan bisnis. Kasir A scan kode bar untuk menambah tagihan belanja kami. Kami memeriksa saldo bank kami dan mengambil uang tunai dengan kartu debit yang bekerja di mesin ATM.

"Tapi meskipun keuntungan nyata dari kesehatan TI, hanya dua di 10 dokter dan satu dari 10 rumah sakit bahkan menggunakan sistem catatan dasar elektronik."

Pada bulan Maret, Washington Post Lena Sun melaporkan tentang mengapa begitu banyak dokter tetap waspada terhadap membuat saklar. Dokter dia berbicara dengan khawatir tentang tidak hanya privasi, tetapi biaya transisi - bahkan dengan insentif pemerintah.

McGraw mengatakan menangani masalah keamanan yang diuraikan dalam laporan tersebut sangat penting untuk bergerak maju reformasi kesehatan. "Kita perlu hal ini terjadi," katanya, dan kita tidak bisa mencapai tujuan reformasi "tanpa catatan kesehatan digital." McGraw menambahkan, "pada saat yang sama, karena masyarakat mulai signifikan ketidakpercayaan data mereka dalam sistem ini, mereka tidak akan rela berpartisipasi dan tidak akan mendukung pendanaan publik untuk inisiatif ini."

Selasa, 22 Maret 2011

Health Information System

Strategy for Information Tehnology

Electronic Medical Records

Integrating Device Data into the Electronic Medical Record

Writing Patient/Client Notes

Health Information System

Hospitalist Recruitment and Retention

Practical Healthcare Epidemiology

Electronic Healthcare Information Security

Implementing an Electronic Health Record System

Harga Rp. 98.000,-

Informatics For Healthcare Professionals

Medical Coding

Healthcare Information Systems

Case on Strategic Information Systems

Senin, 21 Februari 2011