Senin, 06 Desember 2010

KERJASAMA POLTEKKES PERMATA INDONESIA DENGAN LITBANGKES KEMENTERIAN KESEHATAN






KERJASAMA POLITEKNIK KESEHATAN DENGAN LITBANGKES KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM HAL SURVAI KEMATIAN DAN KELAHIRAN DI KOTA JOGJAKARTA, DIMANA DIDALAM PENGAMBILAN SAMPEL TERDIRI DARI 4 KELURAHAN DI KOTA JOGJA , ANTARA LAIN; KEL.REJOWINANGUN, KEL.PRAWIRODIRJAN, KEL.KEPARAKAN DAN KEL. GOWONGAN.PELAKSANAAN INI DIMULAI PADA TANGGAL 22 NOVEMBER, SELAMA 12 HARI.

Selasa, 07 September 2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H

Marhaban Ya Ramadhan...


Segenap Direktur dan karyawan POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA mengucapkan

"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H"

Minal Aidin Walfaidzin
Mohon maaf lahir & batin...


Salam,

Ery Rustiyanto

Kamis, 02 September 2010

Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesian yang menginjak-injak lambang negara Indonesia[8] dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini:


Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu

Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.

Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.

Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!

Soekarno.




sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Konfrontasi_Indonesia-Malaysia

Kamis, 19 Agustus 2010

SYSTEM APPLICATION GUIDELINES & PROCEDURES IN MEDICAL RECORD SERVICES HOSPITALS



Buku ini berisi tentang sistem pelayanan di :
1. Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan(TPPRJ)
2. Unit Rawat jalan (URJ)
3. Unit Gawat Darurat (UGD)
4. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI)
5. Unit Rawat Inap (URI)
6. Instalasi Pemeriksaan Penunjang (IPP)

sistem didalam URM merupakan sistem yang melakukan pengumpulan dan pengolahan data sampai tersusunnya Laporan, yang terdiri dari bagian Assembling, coding, indexing, analising reporting, dan Filling.


MAU ????????????????????????????????????????

Senin, 02 Agustus 2010

Studi Lapangan




Study lapangan di Dinas Kesehatan Kab.Kendal bersama dengan Bp.dr.Riskiyana,M.kes Kepala Dinkes Kab.Kendal

Kamis, 29 Juli 2010

SERAH TERIMA BEASISWA




Penyerahan Beasiswa berprestasi yang diperoleh dari Kopertis wilayah V DIY, yayasan Keluarga Sejahtera dan Poltekes Permata Indonesia, dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa di lingkungan POLTEKES PERMATA INDONESIA

Selasa, 27 Juli 2010

Jumat, 23 Juli 2010

BUKU LAPORAN RUMAH SAKIT



Sistem informasi rumah sakit di indonesia merupakan pengembangan dari sistem pelaporan rumah sakit yang telah berjalan sejak tahun 1972 dan telah beberapa kali mengalami revisi, dimana revisi yang terakhir pada tahun 2005 dengan judul ” Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan dan Penyajian Data Rumah Sakit” buku tesebut adalah hasil revisi dari buku sistem pelaporan rumah sakit revisi V tahun 2003, yang telah ditetapkan dengan Surat keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1410/Men-Kes/SK/X2003 tanggal 1 Oktober 2003. Sistem pelaporan rumah sakit berlaku untuk semua jenis rumah sakit di Indonesia seperti : Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Ketergantungan Obat, Rumah Sakit Tuberkulosa Paru, Rumah Sakit Kusta, Rumah Sakit Mata, Rumah Sakit Orthopedi & Prothese, Rumah Sakit Bersalin dan Rumah Sakit Khusus lainnya.

BUKUne Om_ery


harga Rp.28.800


harga Rp. 35.000

harga Rp.48.800

harga Rp. 26.800

untuk memesan buku saya silahkan mentranfer biaya ke no. rek BNI 0074505711 atas nama ERY RUSTIYANTO, jika sudah bapak bisa mengirim bukti tranfer ke email ini atau via SMS ke 085225150762 utk konfirmasi ulang...dan saya minta alamat lengkapnya....Trimaksih

Selasa, 29 Juni 2010

JURNAL PERMATA INDONESIA



Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahNya, atas diterbitnya Jurnal ” PERMATA INDONESIA ”. Dengan adanya jurnal ini, saya berharap dapat bermanfaat dengan memberikan suatu ilmu baru kepada semua orang yang membaca dan khususnya bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Permata Indonesia. Dalam jurnal ini lebih membahas tentang permasalahan di dalam dunia kesehatan. Disampaikan penghargaan kepada para penulis jurnal yang telah berprakarsa mengawali penulisan jurnal, dengan terbitnya jurnal ini diharapkan dapat merangsang para Dosen dan mahasiswa Di Poltekes Permata Indonesia untuk menulis dan mengembangkan penelitian dimasa yang akan datang.

bagi yang mau berlangganan silahkan hubungi Poltekes Permata Indonesia Telp.0274-7475694

JUARA MIC 2009

Rabu, 23 Juni 2010

STUDY LAPANGAN




Study lapangan Magister Epidemiology Universitas Diponegoro semarang, pada tanggal 15 Juni 2010 di puskesmas Boja 1 Kab.Kendal Jawa Tengah.

Sabtu, 19 Juni 2010

SERAH TERIMA PKL KEBIDANAN






Serah terima mahasiswa PKL program studi kebidanan bekerja sama dengan BAPELKES DIY mulai tangal 14 - 26 Juni 2010 di Kecamatan Godean-Sleman Yogyakarta.

Kamis, 03 Juni 2010

PERAN TENAGA PEREKAM MEDIS TERHADAP SIM RS YANG TERINTEGRASI

Oleh
Ery Rustiyanto

ABSTRAK

SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang terintegrasi adalah kumpulan dari sub sistem yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan dan saling berinteraksi antar bagian satu dengan yang lain yang ada di RS untuk melakukan pengolahan data yang dimulai dari masukan data (input), kemudian mengolah (prosesing), dan hasil keluaran (output) berupa informasi untuk mengambil keputusan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan. Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, seorang pimpinan rumah sakit harus memperhatikan sistem informasi rumah sakit, salah satunya dengan menempatkan tenaga rekam medis & informasi kesehatan di tiap – tiap bagian unit rekam medis, di poliklinik rawat jalan, unit rawat inap atau bangsal. Memang pada saat ini tenaga rekam medis masih jarang kita jumpai di rumah sakit, meskipun ada cuma hanya satu atau dua orang saja, itupun hanya ditempatkan dibagian pendaftaran. Alangkah baiknya pemanfaatan tenaga rekam medis & informasi kesehatan digunakan di beberapa atau ditiap – tiap bagian disetiap unit pelayanan di rumah sakit, dari sisi keamanan SIM RS terintegrasi pihak rumah sakit dapat menambah maupun merubah hak akses untuk tiap level pengguna sesuai dengan kondisi, dengan kata lain orang yang tidak terdaftar dalam program tidak dapat mengoperasikan aplikasi ini, dan orang yang terdaftar akan dapat mengoperasikan aplikasi ini sebatas hak akses yang diberikan rumah sakit terhadap aplikasi program ini. Serta turut menjaga dan tidak berupaya melanggar segala bentuk mekanisme dari penjagaan keamanan informasi yang berlaku dan memastikan semua data telah disimpan dan di backup dengan baik.

Kata Kunci : Sistem, Informasi, Manajemen, Rumah sakit, Integrasi, Rekam Medis


Pendahuluan
Di Amerika Serikat telah berkembang sistem komputerisasi pada pelayanan medis di rumah sakit, khususnya dibangsal – bangsal rawat inap. Kita berharap di semua instansi pelayanan kesehatan khusunya di rumah sakit di Indonesia sudah menggunakan tehnologi komputer disemua unit pelayanan rumah sakit. Untuk memberikan pelayanan maupun informasi yang bersifat eksternal pihak rumah sakit dapat menggunakan fasilitas internet untuk mengakses secara on line. Dengan tehnologi internet calon pasien yang akan berkunjung ke rumah sakit dapat mengetahui atau mengakses semua informasi secara luas tentang profil rumah sakit, selain mengetahui profil rumah sakit pasien juga bisa memesan atau membuat perjanjian tanpa harus datang ke rumah sakit dan tanpa harus menelpon ke rumah sakit. Selain itu tehnologi internet juga bisa digunakan oleh bagian rekam medis khususnya yang membuat laporan rumah sakit untuk pihak eksternal. Dengan internet pihak rumah sakit tidak bersusah payah mengirimkan laporannya lewat surat atau pos, untuk dikirim ke Dinkes TK II, Dinkes TK I maupun di pusat (Dirjen Yanmed). Hanya dengan mengirim e-mail, semua data laporan dapat diakses dengan mudah tanpa harus menunggu beberapa hari. Sistem informasi rumah sakit telah dikembangkan dengan tujuan agar mampu memberikan data & informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan untuk proses pengambilan keputusan diberbagai tingkatan administrasi, selain itu dapat juga digunakan untuk mengetahui keberhasilan atau untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di suatu rumah sakit.
Sistem yang sekarang ini baru dikembangkan antara lain integrated information system, dimana antara provider / pelayanan kesehatan (rumah sakit) dengan rumah sakit yang lain dapat mengakses data pasien. Hal ini dinilai sangat membantu proses penanganan pasien dengan baik. Untuk tahun – tahun yang akan datang tentu permintaan akan pelayanan kesehatan pasien akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, misalkan seorang pasien ingin melihat atau mengakses data rekam medis miliknya sendiri tanpa harus datang ke rumah sakit. Mungkin seseorang akan bertanya – tanya apakah dengan sistem seperti itu data rekam medis seseorang akan dijamin keamanannya? Karena hal ini ada hubungannya dengan hak dan kewajiban antara pasien dengan pihak rumah sakit. Hubunganya dengan hak pasien yaitu privacy, dimana data rekam medis bersifat rahasia dan tidak boleh disebarluaskan oleh pihak rumah sakit. Sedang hubungan dengan kewajiban rumah sakit yaitu confidentiality dimana rumah sakit bertanggung jawab untuk memberikan informasi tentang data rekam medis seseorang. Data atau informasi tentang rekam medis seseorang dapat dilihat atau diakses oleh orang lain tentunya dengan mekanisme atau aturan – aturan yang berlaku antara lain seseorang bisa mengakses bila mendapatkan ijin atau persetujuan dari pihak pasien yang bersangkutan.
Komputer dirumah sakit dinilai sangat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan. Selain untuk mempermudah pelayanan, sistem komputerisasi di rumah sakit tidak hanya digunakan dibagian administrasi khususnya dipersonalia, tetapi komputerisasi bisa digunakan diberbagai unit pelayanan di rumah sakit.

Permasalahan
Permasalahan yang ada di rumah sakit selain pembiayaan pada saat ini yaitu antara lain kurang berkesinambungan sistem informasi yang di hasilkan oleh pihak rumah sakit. Hal ini disebabkan salah satunya oleh sumber daya manusia yang belum memadai khususnya dibagian informasi / informatika kesehatan. Memang pada saat ini di rumah sakit khususnya dipoliklinik dan bangsal rawat inap ada sebagian rumah sakit yang sudah menggunakan komputerais, tetapi ada juga yang masih manual. Untuk rumah sakit yang sudah menggunakan fasilitas komputer pada saat ini yang mengoperasikan komputer atau user masih dipegang oleh seorang perawat atau bidan, akibatnya apa? Akibat atau permasalahan yang ditimbulkan yaitu sistem informas yang dihasilkan tidak akurat dan informatif. Karena beban kerja seorang perawat atau bidan yang terlalu berat atau bayak, sehingga seorang perawat tidak sempat memasukkan data atau input data ke komputer. Memang untuk setiap karyawan dituntut harus bisa mengoperasikan atau menjalankan komputer, tetapi untuk menyesuaikan Job discribtion, alangkah baiknya pelaksanaan didalam menjalankan sistem informasi juga harus dilakukan oleh sumber daya manusia yang profesional baik itu untuk input data, proses data maupun output data. Disinilah peran tenaga rekam medis & Informasi Kesehatan atau MIK (manajemen informasi kesehatan) di tuntut harus bisa menjalankan semua aktivitas di unit pelayanan rumah sakit tidak hanya sebagai tenaga diloket pendaftaran saja.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Sistem Informasi manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yaitu suatu rangkaian kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit ) disemua tingkatan administasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk proses manajemen ( berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, dan analisa) pelayanan kesehatan di rumah sakit. SIM RS yang terintegrasi adalah kumpulan dari sub sistem yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan dan saling berinteraksi antar bagian satu dengan yang lain yang ada di RS untuk melakukan pengolahan data yang dimulai dari masukan data (input), kemudian mengolah (prosesing), dan hasil keluaran (output) berupa informasi untuk mengambil keputusan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan. Peran sistem informasi didalam kegiatan manajemen rumah sakit sangatlah membantu dan mempunyai peran yang sangat efektif dalam proses pelayanan kesehatan dirumah sakit, dengan sistem informasi seorang pimpinan rumah sakit dapat mengambil suatu kebijakan secara cepat, tepat dan akurat berdasarkan informasi yang didapat dari pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipimpinnya.

Manfaat SIM RS Terintegrasi
Manfaat SIM RS terintegrasi antara lain digunakan untuk :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan.
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
a. Efisiensi
Jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya. Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM, perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan untuk ditanda-tangani perawat atau dokter.
b. Kemudahan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan adalah memudahkan pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan laporan rumah sakit memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja untuk membuat laporan dimana bagian pelaporan hanya tinggal menekan tampilan laporan yang diinginkan selanjutnya bisa langsung di print out. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat. Masih banyak petugas rekam medis yang menolak ditempatkan di bagian laporan karena pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu dan memusingkan. Padahal pekerjaan pelaporan di rumah sakit adalah pekerjaan inti dari semua kegiatan di rumah sakit dan tentunya sangat penting. Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut, tanpa susah – susah kita harus melakukan rekap data satu persatu. Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mengecek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti. Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kemudahan dalam bekerja.
c. Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.
d. Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada, data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
e. Mendukung pemasaran jasa RS di tinjau dari aspek mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya.
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang kita susun untuk mendukung kegiatan marketing/ pemasaran selanjutnya. Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
f. Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang lain, misalnya kode obat adalah milik unit apotik yang digunakan secara intensif oleh bagian keuangan berkaitan dengan harga obat tersebut, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.
g. Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMSOSTEK, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan karyawannya, ASKES, dll
h. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit:
1) Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya;
a. Fungsi Pelayanan dan Informasi
b. Fungsi Perawatan (medical care)
c. Fungsi Penunjang / Supporting
d. Fungsi Administrasi dan Keuangan
e. Fungsi Pengawasan, dll
2) Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam rumah sakit. Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap kerja sama adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.
Contoh:
a. Unit Registrasi dengan Unit RM khususnya rawat jalan dan inap dalam hal Petugas RM dapat mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bagian Registrasi.
b. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya.
c. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Laboratorium, Radiologi, Intalasi Bedah Sentral, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya

2. Mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/bulanan,triwulan dan tahunan), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIM, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita. Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita.
3. Menjadi fungsi kontrol yang konsisten.
a. Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien - pasien yang menggantung. Ada juga pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah dimasukkan.
b. Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
c. Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
4. Meningkatkan pendapatan.
Setelah semua manfaat diatas sudah kita jalankan kita yakin bahwasannya SIM RS tersebut dapat meningkatkan pendapatan rumah sakit.

Bagian SIM RS Yang Terintegrasi
Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi meliputi bagian :
1. Sistem Informasi Billing System, Meliputi :
a. Sistem Informasi Regristrasi
b. Sistem Informasi Poliklinik
c. Sistem Informasi Gawat Darurat
d. Sistem Informasi Laboratorium
e. Sistem Informasi Radiologi
f. Sistem Informasi Kamar Operasi
g. Sistem Informasi Rawat Inap
h. Sistem Informasi Rehap Medik
2. Sistem Informasi Farmasi
a. Sistem Informasi Gudang
b. Sistem Informasi Apotek
3. Sistem Informasi Rekam Medis
4. Sistem Informasi Kepegawaian
5. Sistem Informasi Keuangan & Akuntansi
6. Sistem Informasi Summary Eksekutif
7. Sistem Informasi Administrator

Keamanan Sistem
Kenapa pihak rumah sakit selama ini masih enggan menggunakan SIM RS ? karena masih banyak pimpinan rumah sakit merasa takut jika menggunakan SIM RS belum 100% data atau informasi yang ada didalamnya dijamin aman, terutama di bagian Billing System yang mana berkaitan dengan yang namanya sistem pembayaran rumah sakit untuk pelayanan pasien pada Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap serta Instalasi Sarana penunjang (Laboratorium, Radiologi dll), atau berkaitan dengan masalah pembiayaan atau keuangan pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Sistem Informasi Manajemen RS dapat didesain untuk dapat digunakan oleh banyak user dengan akses yang berbeda untuk tiap level pengguna. Secara default pengguna dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Direktur
Dapat mengakses terhadap keseluruhan sistem, khususnya untuk monitoring hasil kegiatan operasional rumah sakit.
2. Database Administrasi
Mempunyai akses terhadap keseluruhan sistem, untuk menjaga bahwa aplikasi selalu dalam kondisi siap operasional.
3. Keuangan
Mempunyai akses terhadap kegiatan keuangan, mulai dengan memasukkan tarif sampai dengan pembuatan laporan keuangan.
4. Operator
Mempunyai akses terhadap kegiatan operasional, mulai memasukkan data pasien, memasukkan data tindakan, menerima biaya pembayaran.

Penutup
Berdasarkan permasalahan di rumah sakit yang berkaitan dengan SIM RS antara lain yaitu sumber daya manusia sarannya untuk itu penulis menghimbau supaya penempatan SDM / sumber daya manusia harus sesuai dengan kebutuhan yang ada di rumah sakit. Selain itu didalam menjalankan sistem informasi manajemen RS juga harus dilakukan oleh sumber daya manusia yang profesional baik itu untuk input data, proses data maupun output data. Disinilah peran tenaga rekam medis & Informasi Kesehatan atau MIK (manajemen informasi kesehatan) di tuntut harus bisa menjalankan semua aktivitas di unit pelayanan rumah sakit tidak hanya sebagai tenaga diloket pendaftaran saja. Selain itu dari sisi keamanan SIM RS terintegrasi pihak rumah sakit dapat menambah maupun merubah hak akses untuk tiap level pengguna sesuai dengan kondisi, dengan kata lain orang yang tidak terdaftar dalam program tidak dapat mengoperasikan aplikasi ini, dan orang yang terdaftar akan dapat mengoperasikan aplikasi ini sebatas hak akses yang diberikan rumah sakit terhadap aplikasi program ini. Serta turut menjaga dan tidak berupaya melanggar segala bentuk mekanisme dari penjagaan keamanan informasi yang berlaku dan memastikan semua data telah disimpan dan di backup dengan baik.

Refrensi
1. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan dan Penyajian Data Rumah Sakit, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2005.
2. Rustiyanto, E., Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi. Yogyakarta: Ghosen Publiser, 2010.
3. Rustiyanto, E., Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
4. Sabarguna, Boy S,. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng – DIY, 2005.
5. Sutanta, E., Sistem Informasi Manajemen., Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.

Kamis, 15 April 2010

SIAPA BILANG, PI ANAK BAWANG ?!!!


SIAPA BILANG, PI ANAK BAWANG ?!!!
(Sebuah catatan pinggir dari English Debate Competition 2010)


oleh: Suryadin Laoddang.

"Tetap teguh mahasiswaku
Poltekkes permata Indonesia
Wujudkan darma bakti pada nusa
Berlandas ikhlas, karsa nan saksama"
(Bait pertama, Mars POLTEKKES Permata Indonesia)

Haru dan suka cita itu masih terasa. Mengulang sukses merebut juara II dalam MIC 2009, mahasiswa POLTEKKES Permata Indonesia (PI), kembali menorehkan tinta emas dalam ajang yang lebih bergengsi. Mengutus tiga tim sekaligus, PI menempatkan dua tim di babak semifinal English Debate Competition antar Perguruan Tinggi Kesehatan se-Jawa. Mengusung tema “Dare To Speak, Dare To Be Corrected”, ajang ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) POLTEKKES Kementerian Kesehatan Yogyakarta (dh. POLTEKKES Negeri DEPKES Yogyakarta). Tercatat, enam Poltekkes Negeri yakni POLTEKKES Solo, Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta berpartisipasi dalam ajang ini. Sementara, dari institusi swasta tampil tim-tim dari PI, POLTEKKES BSI, dan STIKES A. Yani Yogyakarta.

Bermaterikan Lisna Nurnaningsih, Dian Herawati dan Sulita Hikmawati di Tim Pertama. Tim dua, oleh Arlinda P A, Husna UL dan Siti. Nurviki H. Sementara tim tiga beranggotakan Muhandaru HP, Purnama D dan M. Sukrianto. T. Ketiga tim ini berangkat dengan target, hanya turut berpartisipasi. Chief Offical PI Hari Kurniawan, SE, MM., mengungkapkan “Predikat under dog, justru menjadi modal utama tim kami”. Anak-anak tampil tanpa beban, fakta-fakta, data, dan argumen mereka mengalir dan meyakinkan para juri dan tim lawan”, tungkas Pak Hari yang sehari-hari menjabat Pembantu Direktur III di POLTEKKES Permata Indonesia Yogyakarta.

Menggunakan The Australian Parliamentary System, peserta lomba dibagi dalam empat Group. TIM PI 1 bergabung di Grup A bersama tim dari POLTEKES Solo 1, Bandung dan Yogyakarta 1. Setelah melewati dua pertanding, TIM PI 1 merajai Grup ini. Di Grup B, TIM PI 2 juga merajai setelah menyingkirkan tim POLTEKKES Solo 2, POLTEKKES Jakarta 2 dan POLTEKKES BSI. Tim PI 3, kalah bersaing dengan tim dari POLTEKKES Yogyakarta 2, Di Grup C ini juga bergabung Tim POLTEKKES Yogyakarta serta dari STIKES A. Yani.

Setelah terjadi All Permata Indonesian’s semifinal, TIM PI 1 berlaga di partai final melawan tim POLTEKKES DEPKES 2, tim tuan rumah. Mengangkat tema debat “The high HIV/AIDS rating in Indonesia influenced by the Globalization era”, Lisna dan kawan-kawan tampil meyakinkan didepan juri, serta mengundang tepuk tangan meriah para penonton. Argumen dan fakta yang dipaparkan Lisna, mengantarkannya merebut predikat “The Best Speaker” dalam ajang ini. Predikat ini terasa lebih lengkap, saat TIM PI 1 dinobatkan sebagai Juara I, setelah unggul telak atas POLTEKES DEPKES Yogyakarta.

Saat ditemui diruang kerjanya, Direktur POLTEKKES Permata Indonesia Yogyakarta, menuturkan. “Ajang ini adalah pemanasan bagi mahasiswa kami, sebelum terjung di ajang serupa yang akan dilaksanakan oleh KOPERTIS Wilayah V Yogyakarta”. “ Dalam ajang tersebut, kami akan bertanding dengan tim-tim dari seluruh perguruan tinggi se Yogyakarta”, tungkas Ery Rustiyanto, SKM.

Rabu, 14 April 2010

SELAMAT & SUKSES






Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESa, dan saya mengucapkan terimakasih sebesar - besarnya kepada TIM English Debate Competition yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta.karena Poltekes Permata Indonesia telah berhasil mendapatkan juara 1 dalam perlombaan tersebut.

Selasa, 06 April 2010

LoWongan KerJa

1. Dibutuhkan Lulusan D III Rekam Medis & informasi Kesehatan + S1/S2 Kesehatan
2. Dibutuhkan Lulusan D IV Kebidanan + S2 Ilmu Kesehatan
3. Dibutuhkan Lulusan S1/S2 Farmasi

SEBAGAI DOSEN
JIKA berminat segera Kirim lamaran Anda Ke "POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA" JL. MENTERI SUPENO 103 UH-YOGYAKARTA.

Senin, 22 Februari 2010

Rekam Medis Elektronik melampaui $ 5,4 Millar

Di pasar Amerika Utara sistem Rekam Medis Elektronik Melampaui $ 5,4 Miliar pada tahun 2015, Menurut Laporan Baru oleh Global Industry Analysts

GIA mengumumkan peluncuran laporan yang komprehensif di Amerika Utara dan Eropa Electronic Medical Record (EMR) Systems pasar. Pasar Elektronik Medical Record System di Amerika Utara dan Eropa untuk melebihi US $ 5.4 miliar dan US $ 1,4 miliar, masing-masing pada tahun 2015. Hal ini terutama didorong oleh meningkatnya pengakuan oleh persaudaraan medis untuk menciptakan replika untuk kertas digital berdasarkan catatan medis pasien, karena dengan kesalahan dan kendala. Catatan membantu dalam komunikasi yang efektif antara staf klinis, dan dengan demikian meningkatkan efisiensi operasional. Sebagai dokter dan dokter akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mencari dan mengajukan data, ada peningkatan tingkat kepuasan pasien.

San Jose, California (PRWEB) 22 Februari 2010 - teknologi informasi kesehatan mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena kemampuannya untuk menurunkan kesalahan medis, menyediakan mode untuk penggantian transparan prosedur, mengurangi biaya, dan mengubah sistem pengiriman kesehatan. Ada peluang produktif dalam waktu kurang-menembus pasar seperti praktik dokter dan rawat inap pusat terus mengadopsi Electronic Medical Records (EMRs) dan daerah relevan mendigitalisasi berkas. Meskipun biaya operasi yang tinggi dan terus meningkat, penyedia menilai portofolio mereka untuk posisi yang lebih baik di masa depan.

Amerika Utara dan Eropa mendominasi catatan medis elektronik global (EMR) pasar sistem, seperti yang dinyatakan oleh laporan riset pasar yang baru pada sistem catatan medis elektronik pasar. EMR pasar yang memiliki potensi yang sangat baik dalam sistem kesehatan, di seluruh dunia. Faktor utama yang berkontribusi terhadap penerapan sistem EMR termasuk manajemen yang efektif dari proses pengobatan, peningkatan klinis substansial, minimalisasi staf, dan ekstraksi data rinci. Meskipun biaya adalah kendala utama untuk pusat-pusat kesehatan dalam mengadopsi EMRs, yang paling pengurangan biaya kemungkinan akan mendorong permintaan terhadap sistem EMR di masa depan.

Electronic Medical Record System: Sebuah Amerika Utara dan Eropa Market Report
Pemain kunci dalam laporan diprofilkan termasuk Agfa-Gevaert Ltd, menyatakan bahwa plc, Cambio Healthcare System, Cerner Corporation, CompuGROUP HOLDING AG, Computer Program and Systems, Inc, EBIT AET SpA, Eclipsys Corporation, Sistem Informasi Medis Egton Terbatas, Epic Systems Corporation, GE Healthcare, Hewlett Packard Company, IBA Kesehatan (Eropa) Ltd, IMS pepatah plc, Indra Sistemas SA, iSoft Group plc, McKesson Corporation, MDS Medical Software, MedPlus, Inc, Medical Information Technology, Inc, Medasys SA, Nexus AG, Noemalife SpA, Profdoc AB, QuadraMed Corporation, SAP (UK) Limited, Siemens Medical Solutions GSD GmbH, dan Sistem C Healthcare plc, antara lain.

Laporan berjudul "Electronic Medical Record System: Sebuah Amerika Utara dan Eropa Market Report" yang diumumkan oleh Global Industry Analis Inc, menyediakan review komprehensif industri ikhtisar, gambaran produk, pengenalan produk / inovasi, profil pemain utama, dan aktivitas industri terbaru . Laporan ini menganalisis data dan analisis pasar dalam hal nilai penjualan untuk daerah yang termasuk Amerika Utara dan Eropa.
Untuk detail lebih lanjut tentang laporan riset pasar yang komprehensif, silakan kunjungi - http://www.strategyr.com/Electronic_Medical_Record_Systems_Market_Report.asp

Tentang Global Industry Analysts, Inc Global Industry Analis, Inc, (GIA) adalah penerbit bereputasi off-the-rak riset pasar. Didirikan pada tahun 1987, perusahaan secara global diakui sebagai salah satu pasar terbesar di dunia penelitian penerbit. Perusahaan mempekerjakan lebih dari 800 orang di seluruh dunia dan menerbitkan lebih dari 1100 penelitian skala penuh laporan setiap tahun. Selain itu, perusahaan juga menawarkan ribuan produk riset yang lebih kecil termasuk laporan perusahaan, tren pasar laporan, dan laporan industri meliputi seluruh industri utama di seluruh dunia

Selasa, 02 Februari 2010

Akhirnya Iwan Fals Bicara

Siapa yang tak mengenal sosok Iwan Fals? musisi sekaligus penyanyi yang lantang dengan lirik lagu-lagunya. Berbagai kritik politik dan social menjadi cirri khas dalam setiap penampilannya. Lagunya demikian dicintai dan menjadi favorit orang-orang di berbagai kalangan. Tapi pernahkah anda melihat dia berbicara panjang tentang kehidupannya di balik semua nyanyiannya?

Inilah talk show pertama Iwan Fals! Bagaimana Andy F. Noya, sang host membongkar banyak pertanyaan orang tentang siapa sesungguhnya Iwan Fals.

Ada banyak kisah dibalik sebuah lagu yang diciptakannya, dari proses penciptaan sampai kisah-kisah pasca lagu itu diperdendangkan. Misalnya tentang lagu “Bongkar” yang diciptakannya bersama Group Swami I. Lagu yang awalnya merupakan bentuk keprihatinan pada kasus Kedung Ombo, dan Kasus Kacapiring ini, akhirnya menuai banyak cekalan. Tak hanya itu, Andy Noya pun membongkar banyak kisah-kisah tentang lagu-lagu Iwan lainnya, seperti “Oemar Bakri”, “Mbak Tini”, juga lagu-lagu barunya, yang memiliki nuansa berbeda dengan lagu Iwan kebanyakan.

Bagaimana masa kecil Iwan Fals? Mengapa seorang anak tentara, menjadi “pemberontak” dengan lagu-lagunya yang membuat merah telinga para pejabat dan aparat?

Di Kick Andy, Iwan juga menceritakan tentang titik terendah dalam kehidupannya, saat putra pertamanya Galang Rambu Anarki meninggal tahun 1997 lalu. Benarkah Galang meninggal karena over dosis? Benarkan Galang menjadi pemakai karena mengikuti gaya sang ayah?

Dalam kesempatan ini, sang isri Rossana atau yang biasa dipanggil Yos juga mengungkapkan pengalamannya menjadi pendamping dalam hitam putihnya kehidupan Iwan Fals. Termasuk saat bersama-sama harus menghadapi kenyataan meninggalnya anak pertama mereka secara mendadak.

Setelah Galang meninggal dunia, Iwan dianggap banyak berubah, tidak galak, dan cenderung melankolis. Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu rekan bermusiknya, Setiawan Djodi. Tapi benarkah Iwan berubah?

Penyanyi yang bernama lengkap Virgiawan Listanto ini memulai karirnya dari seorang pengamen sejak masa SMP. Seorang tukang bengkel di Bandung sempat menjadi “manajernya” dan mencarikan Iwan panggung-panggung di berbagai hajatan atau acara sekolahan. Dan dari urusan ngamen inilah kemudian “sang manajer” memiliki ide mudah untuk menamai penyanyinya “Iwan Fals”. Siapa tukang bengkel itu dan bagaimana reaksinya saat Iwan menerima kertas berisi sepotong lirik yang pernah ia ciptakan bersama “sang manajer” dulu?

Kick Andy juga melengkapi jamuan terhadap Iwan dengan menghadirkan seorang sahabat, sekaligus senior dalam bermusik, yang sudah tidak bertemu selama hampir 30 tahun! Dari sini kita akan banyak mengetahui perjalanan music seorang Iwan Fals dari masa ke masa.

Keceriaan Iwan Fals yang mengajak Andy F. Noya menari bersama, seperti sebuah penghiburan bagi sang Host Kick Andy. Pasalnya dua tahun sudah, Kick Andy menanti kesediaan Iwan Fals untuk hadir di kursi tamu program ini.

Untuk anda semua, secara khusus episode istimewa ini kami kemas dalam durasi lebih lama, yakni dua jam!

Senin, 25 Januari 2010

Privacy & Kerahasiaan of Electronic Medical Records

Ditulis Oleh: ranjeeta pada 25 Januari, 2010

Keamanan informasi dalam pelayanan kesehatan merupakan ancaman baru atas privasi dan kerahasiaan informasi kesehatan pasien yang berhubungan dengan otentikasi pengguna, keamanan fisik, data kepemilikan, kontrol akses, keamanan jaringan, pendidikan pengguna dan berbagai hukum dan isu-isu etis.

Hal-hal ini dijelaskan di bawah ini:

* Dikonfirmasi user-identifikasi dan otentikasi pengguna masuk ke sistem adalah sangat penting. Peran dan hak-hak pengguna harus didefinisikan sebagai bagian integral dari keamanan sistem.
* Fisik keamanan pusat data situs: keamanan pusat data sensitif dan lokasi terminal merupakan prioritas. Selain itu, akses dokter dan berwenang lainnya pengguna ke perangkat keras komputer harus dikontrol dan dipantau. Kebijakan untuk pencegahan pencurian; backup dan rencana pemulihan bencana harus berada di tempat.
* Sistem kontrol akses: perangkat fisik dan logis mekanisme yang mengontrol akses ke sumber daya sistem seperti biometrik sistem kontrol akses, sistem kartu pintar dll harus dilakukan penggunaan.
* Data kepemilikan: isu-isu kepemilikan data dalam EMR harus ditangani dengan hati-hati dalam hal definisi tentang peran, hak dan akses yang berwenang untuk memilih data dalam EMR. Ini harus sangat jelas mengenai siapa yang memiliki data dalam EMR.
* Data kebijakan perlindungan: Kelembagaan kebijakan harus di tempat yang jelas mendefinisikan fleksibilitas atau kekakuan dalam hal tindakan terhadap mereka yang menyalahgunakan sistem hak istimewa.
* Dalam sistem dibangun keamanan: sistem harus memiliki kecerdasan built-in untuk partisi dan aman di pusat data dan sistem lokal. Sistem keamanan harus tetap tidak terpengaruh pada upgrade sistem.
* Penghancuran dan pembuangan material hard copy: pelanggaran keamanan dari kertas salinan dokumen elektronik sensitif dan data harus dicegah.
* Sistem integritas: data sistem, fisik dan sistem jaringan komputer harus akurat dan dapat diandalkan.
* User profiles: jenis dan peran pengguna harus didefinisikan dengan jelas untuk membedakan kebutuhan fungsional dan tingkat keamanan pengguna.
* Hukum dan isu-kewajiban berkaitan dengan penggunaan dan penyalahgunaan sistem yang potensial melibatkan kewajiban atau masalah hukum untuk organisasi-organisasi yang berpartisipasi, termasuk perlindungan di bawah undang-undang kejahatan komputer yang ada, kewajiban ketika record itu dikompromikan dan persyaratan untuk hukuman pengguna di bawah kontrak.
* Sistem audit dan auditability-untuk intrusion detection dan pemberitahuan intrusi. Pemberitahuan mekanisme untuk jenis lain masalah keamanan harus dipertimbangkan.
* Jaringan keamanan: keamanan jaringan dan routing jembatan peralatan, Lulus otorisasi bukti, data enkripsi, tanda tangan elektronik dan non-penyangkalan pesan sangat penting.
* Informasi persetujuan: perlu diambil dari pasien atau keluarga mereka untuk potensi penggunaan data medis.
* Pendidikan pengguna: pengguna harus secara teratur dididik mengenai tanggung jawab mereka sebagai pengguna sistem dan risiko yang terkait dengan tindakan non-waspada.

Contributed by-Ms Ranjeeta basrah K. - Asisten Profesor, IIHMR, New Delhi, India

Selasa, 05 Januari 2010

INDONESIA KIBLATNYA DUNIA

Mungkin anda tidak akan pernah berpikir atau terlintas dalam pikiran kita bahwasannya negara kita "INDONESIA" suatu saat nanti akan menjadi suatu panutan dari semua negara nagara di dunia dari berbagai/ semua sektor, baik sektor perekonomian, sosial budaya, agama, iptek, dll. Selama ini yang sering kita amati di Tv atau media -media yang lain ,tentang permasalahan - permasalahan sekarang ini yang dialami bangsa Indonesia adalah suatu Proses untuk menuju kejayaan negara Indonesia. Bukannya saya mau meramalkan / seolah-olah mau jadi paranormal,atau mendahului Tuhan, tapi kenyataan itu semua bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita kalau orang-orangnya juga bisa atau mau diajak maju....dan suatu saat nanti,jangankan Cuma Malaysia..negara Adidaya sekuat Amerika, nantinya juga akan belajar dan akan mengikuti sistem yang akan kita gunakan. Yakinlah.......