Senin, 31 Desember 2012

Yang Bikin Gagal Saat Wawancara Kerja


Terkadang, tindakan berbicara lebih kencang daripada ucapan. Karena itu pula, jangan heran jika Anda tak lolos wawancara kerja, meskipun apa yang Anda sampaikan sudah sesuai buku teks jawaban wawancara kerja. Kadang, kita tak sadar ada gerakan-gerakan yang sepintas terkesan sepele, tetapi ternyata berpengaruh terhadap penilaian.
Beberapa waktu lalu, situs Careerbuilder mensurvei ratusan perusahaan, dan menanyakan apa kesalahan-kesalahan yang dilakukan pelamar sehingga mereka tidak diterima kerja. Umumnya, hal-hal sepele lah yang menjadi penyebabnya. Berikut beberapa di antaranya:
Sikap sombong atau bosan
Kebanyakan orang yang melamar pekerjaan, ketika akan diwawancara akan merasa gugup. Ketika seseorang gugup, biasanya akan melakukan suatu tindakan kecil untuk menyalurkan kegugupannya. Misal, mengetuk-etukkan jari di meja, mengetuk kaki, memilin rambut, membuka-tutup pulpen, dan lain sebagainya. Sayangnya, si pewawancara justru menanggapi tindakan-tindakan semacam ini sebagai sinyal kebosanan. Sementara kebosanan pun diartikan sebagai kesombongan. Siapa yang mau bekerja dengan orang sombong?
Cara mengatasinya? Usahakan untuk berlatih sesering mungkin. Seseorang yang kalem, percaya diri, dan tidak stres, akan bernafas perlahan. Sebelum mulai bicara, ambillah napas panjang, dan perhatikan tangan serta kaki Anda. Biarkan tangan beristirahat di lengan kursi, dan kaki diam istirahat di lantai, lutut saling menempel untuk meminimalkan ketukan kaki. Badan condong ke depan, ke arah meja, juga bisa menunjukkan bahwa Anda tertarik.
Tidak berdandan sesuai acara
Tentunya, ketika akan mendatangi suatu wawancara kerja, Anda akan berusaha mengenakan pakaian seformal mungkin. Sayangnya, tak semua orang memiliki kemampuan untuk mengenakan pakaian yang formal. Tak jarang, malah, mereka yang fresh graduate malah mengenakan pakaian informal karena bingung mau pakai baju apa. Solusinya, bukanlah ide yang buruk untuk berinvestasi pada pakaian formal. Kemeja, celana bahan, blazer, serta sepatu hak kecil dan tertutup. Jika Anda melamar pekerjaan ke bidang kreatif, Anda bisa menambah corak atau warna dengan aksesori.
Tidak ada persiapan
Adalah kesalahan jika Anda tidak terlebih dahulu mencari tahu latar belakang perusahaan yang Anda lamar. Anda tak hanya akan bingung mau berkata apa, tetapi juga memperlihatkan bahwa Anda tidak mau tahu, pemalas, dan kurang inisiatif.
Sudah bukan jamannya lagi Anda kurang informasi. Segala teknologi sudah bisa membantu Anda mencari tahu apa pun yang ingin Anda ketahui. Pelajarilah sebisa mungkin tempat Anda melamar pekerjaan. Buat si pewawancara kagum dengan pengetahuan dan ide-ide yang Anda miliki.
Tidak mematikan telepon genggam
Adalah hal yang tidak bisa dimaafkan jika Anda menyalakan telepon genggam Anda. Menonaktifkan telepon genggam akan memberikan Anda dan si pewawancara waktu untuk bisa konsentrasi dan mengeliminasi gangguan. Selalu pastikan ponsel Anda dalam mode silent saat akan rapat atau wawancara kerja.
Tidak menanyakan pertanyaan bagus
Banyak orang sudah tahu, bahwa sebaiknya Anda menanyakan suatu pertanyaan saat wawancara kerja. Namun, yang tak banyak diketahui adalah pertanyaan apa yang harus ditanya. Yang terutama, yang tak boleh ditanyakan saat wawancara pertama adalah jumlah gaji dan fasilitas yang ditawarkan kantor.
Anda bisa mencoba untuk menanyakan pertanyaan mengenai pekerjaan yang Anda lamar. Tugas-tugas utama Anda, atau tanyakan kepada si pewawancara kerja, apa yang membuatnya senang bekerja di perusahaan ini. Bisa juga menanyakan, “Menurut Bapak/Ibu, tantangan terbesar apa yang akan saya hadapi dalam posisi ini?” Pertanyaan ini akan membuat si pewawancara berpikir bahwa Anda tertarik untuk mengetahui apakah Anda cocok atau tidak untuk pekerjaan tersebut.
Mengirimkan lamaran terlalu banyak
Salah satu trik untuk membuat Anda terlihat seperti orang yang tidak kompeten adalah dengan mengirimkan surat lamaran yang sama berkali-kali ke perusahaan. Mengapa? Karena ini mengganggu, plus membuat Anda terlihat desperate untuk masuk ke perusahaan itu. Anda cukup mengirimkan lamaran ke lowongan yang menurut Anda paling pas. Buat surat lamaran Anda semenarik mungkin.
Tidak memberikan foto yang profesional
Foto-foto diri yang Anda ambil untuk diri sendiri sebaiknya disimpan untuk situs pribadi saja. Jika Anda ingin mengirimkan lamaran, jangan lupa menyertakan foto diri dengan pose profesional. Anda tak ingin mengirimkan suatu hal yang bisa membuat perusahaan meragukan kredibilitas Anda, kan?
Sumber : kompas .com

5 Pertanyaan Terlarang Saat Wawancara Kerja



Dalam suatu wawancara pekerjaan, ada banyak hal yang harus Anda perhatikan, misalnya penampilan, gaya bicara, atau mungkin dokumen atau portofolio yang diperlukan. Selain itu, Anda juga harus berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan Anda kepada si pewawancara. Sebab, dari jenis pertanyaan yang Anda ajukan, Anda bisa menunjukkan kepribadian atau motivasi kerja yang tidak sesuai dengan harapan si pewawancara. Simak contohnya.

1. "Apakah saya harus lembur?" Faktanya adalah ketika Anda menanyakan masalah ini, artinya Anda tidak tertarik dan tidak ingin bekerja lembur meskipun saat dibutuhkan. Bila Anda bekerja di media atau bidang kreatif lain, boleh dibilang hampir tiap hari Anda harus bekerja overtime. Menanyakan masalah lembur, menunjukkan bahwa Anda tak siap bekerja di perusahaan seperti ini. Bila memang harus menanyakannya, gunakan bahasa yang lebih halus. Misalnya, tanyakan tentang tipe pekerjaan, jam kerja, dan hari kerja Anda.

2. "Apa tunjangan yang saya dapatkan?" Meminta berbagai jenis tunjangan besar selama wawancara bisa membuat pewawancara akan menganggap Anda terlalu banyak menuntut. Kemungkinan besar, tuntutan Anda akan lebih besar lagi ketika sudah bekerja di kantor tersebut.

3. "Apa fasilitas yang saya dapatkan?" Dalam wawancara pertama sebaiknya hindari dulu menanyakan perihal fasilitas yang Anda dapatkan. Gunakan pertanyaan lain yang bisa membuat si pewawancara membahas fasilitas yang akan Anda dapatkan selama bekerja di sana, misalnya dengan bertanya jenis pekerjaan yang harus Anda lakukan, ataupun metode melakukan pekerjaan yang dilakukan.

4. "Kapan saya akan libur?" Sebagai seorang karyawan baru yang kemungkinan akan bekerja di perusahaan tersebut, biasanya Anda belum akan mendapatkan jatah libur di luar hari libur nasional. Tunggu sampai Anda pasti diterima bekerja, maka Anda bisa bertanya tentang hari libur dan waktu istirahat Anda.

5. "Berapa lama saya bisa naik gaji?" Ketika Anda sedang dalam proses wawancara ini belum berarti bahwa Anda sudah diterima bekerja. Mempertanyakan tentang kepastian naik gaji pastinya bisa membuat si pewawancara berpikir bahwa Anda terlalu berorientasi pada uang. Waktu yang paling tepat untuk mempertanyakan hal ini adalah setelah Anda benar-benar diterima bekerja. Di sinilah waktu Anda untuk menunjukkan potensi Anda di perusahaan untuk meningkatkan karier, dan sejalan dengan peningkatan gaji.


Sumber : kompas.com